Baca Berita



Surplus, Panen Telur di 10 Pengusaha OAP Rangkaian 4 Tahun Kemimpinan Bupati/Wabup

Surplus, Panen Telur di 10 Pengusaha OAP Rangkaian 4 Tahun Kemimpinan Bupati/Wabup



Penulis : Humas Pro_Biak | Tanggal Publish : 15 Maret 2023

AYAM PETELUR OAP. Panen telur dihasil-hasil usaha pemberdayaan ekonomi berbasis kerakyatan di masyarakat Orang Asli Papua (OAP) kembali dilakukan secara bergantian jelang empat (4) tahun kepemimpinan Bupati Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd dan Wakil Bupati Biak Numfor Calvin Mansnembra, SE.,M.BA.

Panen telur yang beberapa hari terakhir ini sementara dilakukan secara bergantian di 10 pengusaha ayam petelur OAP akan berlangsung hingga dengan Kamis (16/03/2023) besok.

Adapun ke-10 pengusaga OAP dimaksud diantaranya; Yan Piter Kbarek, Samparisna Kbarek, Agung Warikar, Terianus Sroyer, Philip Mansawan, Ester Randongkir, Yafet Warijo, Bartho Satya, Adolof Rumpaidus dan Fonny M. Rumbarar.

Panen telur yang dilakukan secara bergantian oleh jajaran pejabat dan diawali Wakil Bupati Calvin Mansnembra, Plt. Sekda Zakarias L. Mailoa, ST.,MM, lalu disusul jajaran pejabat lainnya secara bergantian segaja dilakukan untuk memberikan spririt untuk pengembangan usaha-usaha ayam petelur secara besar-besaran lagi di lingkup masyarakat OAP.

“Pemerintah daerah akan terus mendorong usaha-usaha berbasis ekonomi kerakyatan di masyarakat OAP, khusus untuk ayam petelur akan didorong supaya lebih banyak lagi dan demikian dengan usaha-usaha lainnya,” kata Bupati Herry Ario Naap.

Dikatakan, panen ini dilakukan untuk memastikan langsung dilapangan bahwa Biak telah swasembada sejak tahun 2021, ada puluhan pengusaha-pengusaha ayam petelur yang telah lancar memproduksi telur, termasuk peternak OAP.

“Di tahun 2022 Biak mengirim telur keluar daerah Wamena, Mambramo dan Waropen sebanyak 140 ton. Sementara pada tahun 2023 (Januari-Maret) telah dikirim sebanyak 7.601 kg atau 7,1 ton),” ungkap Bupati.

Kegiatan panen telur ayam yang dilaksanakan di kendang-kadang ayam petelur pengusaha OAP dilakukan dengan system edukasi, ya dikatakan edukasi karena melibatkan langsung sejumlah anak-anak sekolah dan gurunya untuk menyaksikan serta melihat dari sekat usaha ayam petelur dimaksud.

“Selain pejabat secara bergantian, kami juga mengikutkan anak sekolah dan guru, ini dilakukan supaya mereka melihat dari dekat bagaimana melihat kewirausahaan itu, setidaknya dengan begitu mereka dapat memahami tentang cara berusaha dan mendatangkan uang,” tandas Bupati.(**/TIM HUMASPRO)