KEPALA STAF KEPRESIDEN. Bupati dan jajaran komponen masyarakat yang ada di wilayah Adat Saereri menggelar rapat koordinasi dengan Kepala Staf Krepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dan sejumlah pejabat terkait dari kementerian terkait, di Ballroom Aryaduta, Jakarta, Selasa (29/3).
Bupat Biak Numfori Herry Ario Naap, S.Si,M.Pd yang juga adalah Ketua Asosiasi Bupati Wilayah Adat Saereri meminta dukungan dan menyampaikan banyak hal terkait dengan percepatan pembangunan di wilayah Saereri kepada Presiden melalui Kepala Staf Kepresidenan .
Adapun sejumlah poin yang disampaikan langsung oleh Herry Naap selaku Ketua Asosiasi Bupati Wilayah Saereri antara lain; meminta dukungan Presiden melalui Kepala Staf Kepresidenan agar ada kebijakan dalam alokasi program dan kebijakan untuk percepatan pembangunan di kabupatan yang ada di wilayah Adat Saereri.
Selain itu, juga meminta dukungan serius dari pemeritah pusat agar membantu dalam mengoptimalkan pengelolaan potensi kelautan melalui kebijakan dan dukungan anggaran, meminta dukungan percepatan penerbitan Inpres atau Kepres terkait dengan rencana pelaksanaan Sail Teluk Cenderawasih, meminta juga wilayah Saereri menjadi sebuah daerah otonom baru, yakni menjadi Provinsi Kepulauan Papua Utara.
Selain itu, juga meminta dukungan pembukaan perguruan tinggi negeri di Biak, dukungan supaya ada kebijakan khusus dari pemerintah pusat melalui Presiden agar anak-anak di wilayah adat Saereri diakomodir atau diberikan kebijakan atau jatah setiap tahun diterima melalui jalur penerimaan perwira setiap kali ada peneriman, dan sejumlah lainnya.
“Kami mohon dukungan Pak Presiden melalui Bapak Kepala Staf Kepresiden dan Menteri, supaya ada dukungan dan kebijakan dalam mendukung percepatan pembangunan di wilayah kami, wilayah adat Saereri,” pinta Bupati Herry Naap didepan Moeldoko.
“Jadi sebelum Bapak Presiden turun, ada kebijakan percepatan pembangunan yang diberikan bagi kami, dan bagi masyarakat kami, khususnya di wilayah adat Saereri,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Herry Naap memaparkan tentang kondisi wilayah Saereri, mulai dari segi pembangunan, tokoh-tokoh asal Saereri yang cukup banyak berkiprah dan ikut membangun bangsa selama ini, termasuk kondisi dan situasi kemanan di wilayah Saereri.
Di Rapat Koordinasi (Rakornis) Pembangunan Kesehjateraan Wilayah Adat Saireri dengan Kepala Staf Kepresidenan, tak hanya para Bupati Biak Numfor yang juga adalah Ketua Asosiasi Bupati Kawasan Wilayah Adat Sareri, Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd bersama dengan bupati lainnya yang hadir, namum sejumlah perwakilan komponen masyarakat lainnya juga hadir.
Tak hanya itu, sejumlah pejabat terkait dari wilayah Adat Saereri juga hadir, termasuk tokoh nasional seperti anggota DPD RI Yoris Raweyai, mantan birokrat senior yang juga adalah mantan Dubes Kolombia Michael Manufandu, Staf Ahli Kementerian PPN/Bapenas Felix Wanggai. Selain itu, juga ada Bupati Kepulauan Yapen yang juga adalah mantan anggota DPD RI Tony Tesar, anggota DPR Papua Yonas Alfons Nussy dan sejumlah tokoh lainnya, termasuk tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan lainnya.
Hadir pula dalam rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Jenderal TNI (Purn) Moeldoko adalah Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik dan sejumlah pejabat dari kementerian terkait.
Banyak hal yang disampaikan dalam rapat koordinasi yang juga dihadiri langsung oleh jajaran tokoh masyaraat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan pejabat terkait lainnya yang ada di wilayah Saereri, termasuk pimpinan DPRD dari kabupaten di wilayah Saereri.
Sementara itu Kepala Staf Kepresiden Moeldoko dalam arahannya menyampaikan sejumlah hal yang terkait dengan keseriusan pemerintah memberikan perhatian serius terhadap pembangunan di wilayah Tanah Papua.
“Siapapun yang datang keseni kami terima, kita diskusi, kami mendengar dan menerima setiap masukan yang tentunya kita pikirkan untuk cari jalan keluarnya, yang semuanya itu untuk kesejahteraan masyarakat dan kepentingan bersama,” ujarnya.
Sekedar diketahui, dalam rapat koordinasi pembngunan kesehjatrtaan Wilayah Ada Saireri juga ditampilkan pameran hasil UKM dan cinderamata khas Saireri, dan sejumlah lainnya. Sejumlah pejabat dari kabupaten di wilayah Saereri juga ikut mengambil bagian dalam kegiatan tersebut.(**)
14 Oktober 2024